Pertama-tama, bagaimana cara mengkonfigurasi keyboard. Jika langkah ini terlewatkan sewaktu instalasi atau anda mengganti keyboard, anda harus:
/usr/lib/kbd/keytables/
; sebagai contoh, it.map
berarti anda memilih keyboard Itali
/etc/sysconfig/keyboard
sehingga mengandung:
KEYTABLE="/usr/lib/kbd/keytables/it.map"
/etc/profile
atau salah satu dari berkas-berkas rc anda :
/sbin/kbdrate -s -r 16 -d 500 # ganti sesuka anda
~# chmod 666 /dev/port
Setelah reboot berikutnya, keyboard akan berjalan dengan lancar.
Menurut pendapat penulis, yang harus dilakukan kemudian adalah membangun kembali kernel yang sesuai dengan sistem anda. Hal ini tidak sulit, tetapi bagaimanapun juga, silakan mengacu ke berkas README
di /usr/src/linux/
. Petunjuk:
http://www.linuxhq.com/patch/20-p0591.html
;
noblink
(tidak berkedip);
Jika anda ingin mengubah pesan-pesan sewaktu boot, periksalah apakah
/etc/rc.d/rc.local
menimpa ulang /etc/issue
dan /etc/motd
. Jika ya, jalankan editor kesukaan anda dan ubahlah sesuka anda.
Menjalankan perintah hostname nama_mesin_baru
tidaklah cukup. Sunting berkas /etc/sysconfig/network
dan ubahlah nama mesin yang ada di sana.
Di beberapa sistem, sendmail mengunci mesin sewaktu boot. Pastikan berkas /etc/hosts
mengandung baris
127.0.0.1 localhost
Devices (alat-alat) di /dev
(atau hubungan/link ke device drivers yang benar) mungkin tidak ada. Periksalah mouse, modem, dan drive CD-ROM anda tersambung ke mana, kemudian:
~# cd /dev
/dev# ln -s /dev/cua0 mouse
/dev# ln -s /dev/cua1 modem
/dev# ln -s /dev/hdb cdrom
jika dikehendaki, lakukan chmod 666
ke device-device tersebut supaya bisa digunakan oleh semua user. Tip: di beberapa laptop device untuk mouse adalah /dev/psaux
: ingatlah ini juga sewaktu mengkonfigurasi X11.
Sebagai tambahan, mungkin juga dikehendaki agar floppy bisa diakses oleh user yang bukan root, bisa dengan chmod 666 /dev/fd*
. Hal ini diketahui mengakibatkan masalah keamanan, tetapi penulis tidak mengetahui secara mendetil. Penulis membuka diri terhadap masukan tentang hal ini.
Program gpm
terkadang sangat berguna untuk melakukan cut and paste di console dan untuk menggunakan mouse di beberapa aplikasi/program. Periksalah apakah ada berkas /etc/sysconfig/mouse
yang mengandung:
MOUSETYPE="Microsoft"
XEMU3=yes
Kemudian anda juga harus mempunyai berkas /etc/rc.d/init.d/gpm
. Tentu saha, pastikan konfigurasinya sesuai dengan mouse anda. Tip: di beberapa laptop, MOUSETYPE
adalah ``PS/2''
.
Terkadang sangat memudahkan jika anda memiliki titik mount untuk floppy, CD-ROM, partisi DOS, dan device-device lain. Misalnya, anda bisa melakukan yang berikut ini:
~# cd /mnt
/# mkdir a: ; mkdir floppy ; mkdir cdrom ; mkdir win ; mkdir zip
akan membuat titik mount untuk floppy MS-DOS, floppy ext2, CD-ROM, partisi DOS, dan Zip drive yang terhubung ke paralel port.
Sekarang suntinglah berkas /etc/fstab
dan tambahkan yang berikut:
/dev/fd0 /mnt/a: msdos user,noauto 0 1
/dev/fd0 /mnt/floppy ext2 user,noauto 0 1
/dev/cdrom /mnt/cdrom iso9660 ro,user,noauto 0 1
/dev/hda1 /mnt/dos msdos user,noauto 0 1
/dev/sda4 /mnt/zip vfat user,noauto 0 1
Tentu saja, anda harus menggunakan device-device yang sesuai di kolom pertama. Supaya dapat menggunakan nama berkas panjang di Win95, gantilah msdos
dengan vfat
di baris kedua terakhir. Tapi ini tidak (belum) berarti anda bisa menggunakan vfat32.
Banyak orang yang ingin menggunakan Linux dan DOS/Windows di satu PC, dan menghendaki agar bisa memilih yang mana yang akan digunakan sewaktu boot. Misalkan /dev/hda1
adalah DOS/Windows dan /dev/hda2
berisi Linux.
Lakukan yang berikut:
~# fdisk
Using /dev/hda as default device!
Command (m for help):a
Partition number (1-4): 2
Command (m for help):w
~#
akan membuat partisi Linux bisa di-boot; langkah ini seharusnya dilakukan dengan activate
sewaktu menjalankan QuickInst
milik LILO, tetapi hal itu tidak berjalan pada Red Hat penulis.
Tuliskan /etc/lilo.conf
yang sederhana ini:
boot = /dev/hda2
compact
delay = 50
# message = /boot/bootmesg.txt # tulis sendiri
root = current
image = /boot/vmlinuz
label = linux
other = /dev/hda1
table = /dev/hda
label = dos
Kemudian jalankan /sbin/lilo
, itu saja. Karena LILO
adalah bagian penting dari instalasi, penulis sangat menganjurkan untuk membaca dokumentasinya.
Untuk menge-boot Linux dari DOS tanpa me-reset komputer, letakkan LOADLIN.EXE
di sebuah direktori (di partisi DOS!) yang tercantum di path DOS; kemudian buat sebuah salinan/copy dari kernel anda, katakanlah, C:\DOS\VMLINUZ
. Berkas .BAT
yang berikut ini akan menge-boot Linux:
rem linux.bat
smartdrv /C
loadlin c:\dos\vmlinuz root=/dev/hda2 r
Jika anda menggunakan Windows 95, ubahlah properties dari berkas .BAT
tersebut agar berjalan di mode MS-DOS.
Red Hat memiliki alat konfigurasi printer yang bekerja sangat baik untuk printer DeskJet 400 milik penulis; jika anda tidak menggunakan Red Hat, konfigurasi manual bisa dilakukan seperti di bawah ini.
Andaikan anda mempunyai printer yang bukan printer PostScript, dan akan digunakan untuk mencetak teks biasa (misal: program C) dan berkas-berkas PostScript lewat GhostScript (penulis beranggapan GhostScript sudah terpasang).
Mengkonfigurasi printer meliputi beberapa tahap:
~# echo "hello, world" > /dev/lp0
~# echo "hello, world" > /dev/lp1
dan perhatikan yang mana yang bekerja.
~# cd /var/spool/lpd
/var/spool/lpd/# mkdir raw ; mkdir postscript
~# echo "baris satu" > /dev/lp1 ; echo "baris dua" > /dev/lp1
jika hasilnya seperti
baris satu
baris dua
maka simpanlah berkas berikut sebagai /var/spool/lpd/raw/filter
:
#!/bin/sh
# untuk memperbaiki "staircase effect"
awk '{print $0, "\r"}'
buatlah menjadi executable dengan chmod 755 /var/spool/lpd/raw/filter
.
/var/spool/lpd/postscript/filter
:
#!/bin/sh
DEVICE=djet500
RESOLUTION=300x300
PAPERSIZE=a4
SENDEOF=
nenscript -TUS -ZB -p- |
if [ "$DEVICE" = "PostScript" ]; then
cat -
else
gs -q -sDEVICE=$DEVICE \
-r$RESOLUTION \
-sPAPERSIZE=$PAPERSIZE \
-dNOPAUSE \
-dSAFER \
-sOutputFile=- -
fi
if [ "$SENDEOF" != "" ]; then
printf "\004"
fi
(di contoh ini dianggap menggunakan printer HP DeskJet. Ubahlah sesuai dengan printer anda).
/etc/printcap
:
# /etc/printcap
lp|ps|PS|PostScript|djps:\
:sd=/var/spool/lpd/postscript:\
:mx#0:\
:lp=/dev/lp1:\
:if=/var/spool/lpd/postscript/filter:\
:sh:
raw:\
:sd=/var/spool/lpd/raw:\
:mx#0:\
:lp=/dev/lp1:\
:if=/var/spool/lpd/raw/filter:\
:sh:
Untuk konfigurasi yang lebih kompleks atau eksotik, Printing-HOWTO menunggu untuk dibaca.
Jika anda menggunakan Red Hat: ketahuilah bahwa GSDEVICE yang dipilih oleh 'printtool' bisa bekerja, tetapi belum tentu pilihan terbaik untuk printer anda. Anda bisa bermain-main sedikit dengan berkas postscript.cfg
; misalnya, penulis mengubah GSDEVICE dari cdj500
ke djet500
dan sekarang hasil cetakan keluar lebih cepat.